Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyelenggarakan Festival Media 2019 bertema Literasi di Era Disrupsi Sabtu dan Minggu (16/11/2019 sd 17/11/2019) di BPSDM Provinsi Jambi. melihat berbagai tantangan yang dihadapi jurnalis dan upaya dalam menghadapi era digital.
Kegiatan yang kental dengan budaya Jambi ini turut diramaikan oleh 15 Cabang AJI Kota se-Indonesia, termasuk AJI Bandar Lampung dan 10 anggota perwakilan Aliansi Pers Mahasiswa Lampung, yang terdiri dari Teknokra Unila, LPM Kronika IAIN Metro, LPM Rotasi UBL, dan Persma UIN Raden Intan Lampung.Terdapat stand pameran dari AJI Kota se-Indonesia, Media Lokal Jambi, VOA Amerika Serikat, Universitas Terbuka, BPCP, dan lembaga lainnya. Selain itu, juga terdapat Workshop dan Talkshow seputar Jurnalisme dan Teknologi Digital yang terbuka secara umum dan gratis.
Saat mengisi sambutan pada acara pembukaan, Sabtu (16/11/2019), Gubernur Provinsi Jambi Fachrori Umar mengungkapkan digitalisasi membawa dampak bagi penyebaran informasi yang cepat dan dapat diakses oleh semua kalangan.
“Namun terdapat sisi negatif yang berdampak pada kebebasan pers, misalnya informasi bias yang dimanipulasi oleh pihak tertentu untuk menebar provokasi”, sambung Fachrori.
Fachrori berharap melalui Festival Media 2019, kemampuan menulis para jurnalis mampu meningkat serta keakraban para jurnalis semakin erat.
Sementara itu, Ketua AJI Indonesia, Abdul Manan mengatakan bahwa Festival Media AJI diselenggarakan setiap tahun dan selalu bergilir ke kota lainnya dengan misi memperkenalkan, mempertemukan berbagai media massa kepada publik (masyarakat).
“Dengan tema Literasi di Era Disrupsi, juga bisa mendorong peningkatan kapasitas jurnalis untuk menghadapi perubahan dan dampak digitalisasi dan mendidik publik supaya lebih melek dan kritis menerima informasi”, tambah Manan.
“Peserta yang mendaftar untuk talkshow dan workshop melalui google form melebihi ekspektasi dan inilah indikator bahwa antusiasme masyarakat dan mahasiswa se-Sumatera sangatlah besar dalam kegiatan ini”, kata Ketua Panitia Festival Media 2019, Suang Sitanggang.
Suang Sitanggang menambahkan, “Peserta yang mendaftar untuk talkshow dan workshop melalui google form melebihi ekspektasi dan inilah indikator bahwa antusiasme masyarakat dan mahasiswa se-Sumatera sangatlah besar dalam kegiatan ini”.
Ikko Nahtale Dimareth sebagai wakil Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) sekaligus ketua Rotasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HMIK) Universitas Bandar Lampung (UBL) mengatakan, “Acaranya asik banget, disini kita bisa dapat pengalaman baru, temen baru, dan pembelajaran baru khususnya di dunia pers”.
Ikko menambahkan, “Dari Festival Media 2019 ini kita bisa tau kekurangan dan kelebihan LPM kita, sehingga bisa lebih mawas diri kedepannya”.
“Harapannya semoga delegasi dari UBL bisa lebih banyak yang mengikuti kegiatan ini di tahun-tahun selanjutnya, dan hasilnya bisa dituangkan kembali untuk tim rotasi yang belum bisa hadir, serta menjadian acuan untuk lebih baik lagi”. pangkas Ikko (***)
(Foto by. Ikko Nahtale Dimareth) (Data by. Ikko Nahtale Dimareth) (Edit by. Indra Prasetyani)