Bandar Lampung – Setelah melalui proses panjang, akhirnya Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) Koordinator Daerah (Korda) Lampung akhirnya resmi di deklarasikan yang dihadiri langsung oleh Ketua ADN Pusat A. Tonny Trimarsanto, beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu, 4/12/019 di Kampus Dra. Hj. Sri Hayati Barusman, Pascasarjana UBL. Dalam sambutanya,Ketua ADN pusat A. Tonny Trimarsanto menjelaskan bahwa ADN akan menjadi langkah yang baik untuk mempertemukan para sineas film yang kerap menghasilkan karya-karya dokumenter. ‘’Siapapun boleh bergabung dengan asosiasi film dokumenter ini, tidak ada batasan usia dan batasan pekerjaan ataupun yang lain. Selagi dia mampu menghasilkan sebuah karya perfilman dokumenter, dia boleh bergabung disini,’’ ujar Tonny dihadapan puluhan sineas di bidang dokumenter.
Ditambahkan Tony, menggeluti bidang dokumenteris ini sebetulnya sangat mengasyikkan dan menjanjikan karena akan melalui beberapa tahapan yang akan menambah wawasan sebagai seorang dokumenteris film. Dimulai dari banyak membaca buku referensi, wawancara yang panjang, hingga observasi sebelum akhirnya melakukan proses pengambilan gambar itupun harus melalui pengecekan ulang yang panjang. ‘’Kita ini mirip seorang periset (peneliti) dimana dibutuhkan ketelitian dan ketelatenan dalam menghasilkan sebuah karya yang nantinya enak ditonton oleh siapapun,’’ tambahnya.
Sementara itu Kepala Bidang Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Ratna Kusumaningrum, menyambut baik atas adanya ADN Korda Lampung yang nantinya diharapkan menjadi mitra pemerintah dalam mendokumentasikan kearifan lokal Lampung. ‘’Wah…saya senang sekali, saat ini sudah ada asosiasi , bukan lagi komunitas. Artinya sudah tambah besar lagi ya? Adanya asosiasi ini, kami berharap kelak dapat mengahasilkan karya –karya yang mampu melihat hal-hal yang luar biasa dari Provinsi Lampung. Kita coba lihat dari film Laskar Pelangi yang mengangkat kearifan lokal di tempat –tempat shooting yang mereka ambil di daerah Belitung. Setalah film itu booming, pariwisata mereka meningkat tajam,” ujarnya saat memberikan sambutan di deklarasi ADN.
Ratna menambahkan selain itu dalam perfilman yang nanti akan dihasilkan harus segera dipatenkan dalam HKI, supaya produk-produk yang dihasilkan terlindungi. Senada dengan Kabid Ekonomi Kreatif, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Poilitik UBL, Ida Farida juga menyatakan apresiasinya yang baik atas deklarasi AND ini. Ida mengatakan, ADN ini akan menjadi jembatan dan wadah yang baik bagi para sineas film Lampung dalam mengangkat kearifan lokal yang ada di Lampung. ‘’ Provinsi Lampung ini memiliki banyak keunikan budaya yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Nah ini menjadi peluang yang baik bagi pelaku perfilm yang bernaung di ADN Lampung untuk menghasilkan karya karya yang luar biasa,’’ tutup Ida.
(Data by. Universitas Bandar Lampung) (Foto by. Universitas Bandar Lampung) (Edit by. Indra Prasetyani)